Remember the five simple rules to be happy:

Jumat, 22 Januari 2010

aku suka teater

Art Performance

“dung…deng…dung”

Suara iringan musik yang terdengar mirip iringan gamelan reyog lengkap dengan alunan tembangnya. 3 penari telah berada di tempat yang disediakan, sesuai dengan perannya masing-masing. 1 penari di belakang di kelilingi para pemusik.

Setelah kurang lebih menari selama 3 menit datanglah 2 orang dari arah yang berbeda.

P1 : “Biyuh biyuh biyuh….

Keadaan semakin gawat, keadaan semakin runyam, keadaan semakin tak karuan”

P2 : “Maksud loe…???”

P1 : “Tatanan hidup semakin tak tertata. Nafas tidak lagi untuk menghirup udara, dan jantung tidak lagi untuk berdetak…”

P2 : “Why…”

P1 : “Mata tidak lagi untuk melihat, telinga tidak lagi untuk mendengar, dan hati tidak lagi untuk merasa”

P2 : “Why!!!!!!!!”

P1 : “Karena kita telah lupa…”

P2 : “Kita??? Loe aja kali gue enggak!”

P1 : “Entah…, apakah harus kita akui… atau tidak mau kita akui… begitulah kita”

P2 : “Kalau kamu memang seperti itu, tetapi… hal itu tidak berlaku untuk orang seperti aku…”

P1 : “Dunia yang berputar telah membawa kita kedalam putaran yang tak beraturan…”

P2 : “Dunia akan terus berputar…. Tak akan berhenti…. Terus berputar….. tak akan berhenti… terus berputar dan tak akan berhenti….”

P1 : “MATI…..”

P2 : “What??”

P1 : “Dunia akan mati… kita akan binasa… kita akan sirna… ha ah ah aha ha ha…”

P2 : “kenapa kamu masih bisa tertawa dalam kebingunganku??”

P1 : “Kebingunganmu membuatku senang… karena senang, aku tertawa…”

P2 : “Ha ha ha ha… Ha ha ha ha ha ha…..”

P1 : “Hey! Kenapa kamu ikut tertawa?”

P2 : “Karena aku telah bingung… kau telah mambuat aku tidak tahu… karena tidak tahu, aku ingin tertawa…”

P1&P2 : “Ha Ha Ha ha Ha ha ha ah ha……”

Tiba tiba terdengan sayup suara seruling mengalun menambah kesunyian.

2 orang penari jathil masuk menari dengan lemah gemulainya.

3 penari yang lain diam mematung. P1 dan P2 bersimpuh di bawah penari yang ada di atas level.

P3&P4 : (datang dengan ketakutan dan berteriak-teriak) “Tidak… tidak… tidak…!!!”

P3 : “Aku tidak melakukannya…”

P4 : “Aku juga tidak….”

P3 : “Kalaupun iya, hanya sedikit…..”

P4 : “Kalaupun aku ikut, cuma sebentar….”

P3 & P4 : “Kami tidak melakukannya…

P3 : “Jangan hukum kami…”

P4 : “Jangan siksa kami…”

P3 : “Aku tidak…”

P4 : “Aku juga tidak…”

P3 : “Jangan hukum kami…”

P4 : “Jangan siksa kami…”

P3 : “Aku tidak melakukannya…”

P4 : “Aku juga tidak….”

P5 : “Aku tidak akan menghukum kalian… aku juga tidak akan menyiksa kalian… walaupun, kalian telah melakukannya… Kalian tidak harus menanggungnya…

Tenang saja, aku datang hanya untuk memberi kebebasan kepadamu…. Dan juga kepadamu…

Bebas dari semua hal yang bisa membuat kalian melakukan ini semua.

Tenanglah… dan mendekatlah…. Pegang tali ini…

Ya… pegang tali ini…. Tali ini akan membawa kalian ke alam yang sangat damai… alam yang tidak akan membuat kalian melakukan apapun…

Tali yang bisa membuat kalian terlepas dari segala belenggu… tali yang bisa membuat kalian lepas dari segala bahaya… dan tali yang bisa membuat kalian lepas dari segala dusta….

Ya…. Pegang erat-erat tali ini… pegang yang erat…

Jangan kalian lepaskan… jangan kalian lepaskan… mendekatlah… mendekatlah….

Tali tidak akan menghukum kalian… Tali ini tidak akan menyiksa kalian…

Tali tidak akan menghukum kalian… Tali tidak akan menyiksa kalian…

Tetapi, tali ini akan mencabut nyawa kalian………………

Ha ha ha ha ha ha ha ha……………………………..

Ha ha ha ha ha ha ha ha ha………………………………………..

P5 mendekap P3 dan P4 dengan baju hitamnya…. Iringan musik pelan dengan alunan seruling yang sangat sendu meredupkan suasana dan membawa P1&P2 dalam rebahan yang tak terbangkitkan.

Penari di atas level terus menari dengan lemah gemulainya.

Penari jathil mengiringi P5 pergi dengan mendekap P3 dan P4.

Musik semakin pelan, para penari semakin letih menari…. Hingga….

Semua penari pingsan dan semua pemain musik ambruk…

The end


Ingin mementaskan naskah ini,

hubungi Ali Mustofa (085235643003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar